OSPF

» » OSPF

Senin, 10 Desember 2012

OSPF

   01.38      

                                           
---Pengenalan OSPF---
  • Merupakan link state routing protokol.
  • Menentukan jalur terbaik / metric berdasarkan nilai OSPF cost yakni 10^8 dibagi nilai bandwidth terendah
  • Ketika status linknya berubah baik up/down maka akan mengirimkan routing update ke router lain.
  • Terdapat penggunaan area area

---Area Pada OSPF---

  • Terdapat dua level hirarki area
  1. Transit area (area backbone atau area 0)
  2. Regular areas (nonbackbone areas)
  • Karakteristik area OSPF
  1. Meminimalkan routing tabel
  2. Perubahan yang terjadi pada suatu area tidak mempengaruhi area lainnya, karena LSA flooding nya  hanya akan dikirimkan ke area tersebut saja
---OSPF Network---
  • OSPF dapat digunakan pada 3 type network berikut ini
  1. Broadcast Multiaccess
  2. Point-to-Point
  3. Non-Broadcast Multiaccess
---OSPF INTERFACE---
  • Secara default
  1. mode OSPF pada Frame Relay main interface adalah non-broadcast
  2. Mode OSPF pada Point-to-multipoint sub-interface adalah non-broadcast
  3. Mode OSPF pada Point-to-point sub-interface mode adalah point-to-point
---OSPF BROADCAST MULTI ACCESS---
  • Misalnya pada ethernet, fast ethernet
  • Membutuhkan DR dan BDR.
  • Hello interval 10 detik, Dead interval 40 detik
  • Multicast address yang digunakan:
  1. 224.0.0.5 : digunakan oleh OPSF routers ke group
  2. 224.0.0.6 : digunakan oleh DR dan BDR
---OSPF POINT-TO-POINT---
  • Misal : koneksi serial, T1, E1
  • Bila hanya ada satu router yang tersambung ke satu router yang lain
  • Tidak ada DR/BDR.
  • Hello interval 10 detik, Dead interval 40 detik.
  • Single multicast address:
          All OSPF routers belong to the group 224.0.0.5


---OSPF NBMA---
  • Pada NBMA, OSPF ada 5 Operation Mode
  1. Non-Broadcast
  2. Broadcast
  3. Point-to-point
  4. Point-to-Multipoint
  5. Point-to-Multipoint, non-broadcast
          Contoh: Frame-relay, ATM

---OSPF NON-BROADCAST---
  • Ada DR/BDR
  • Neighbours harus dikonfigurasikan manual
  • Hello interval 30 detik, Dead interval 120 detik
---OSPF BROADCAST---
  • Seperti pada LAN
  • Auto discovery of neighbours
  • Ada DR/BDR
  • Hello intervals 10 detik, Dead interval 40 detik
---OSPF POINT-TO-POINT---
  • Tidak ada DR/BDR
  • Hello intervals 10 detik, Dead interval 40 detik
  • OSPF akan otomatis adjacency bila kedua sisi Frame Relay sub-interface dikonfigurasikan sebagai Point-to-point
---OSPF POINT-TO-MULTIPOINT---
  • Merupakan sekumpulan link point-to-point
  • Automatically identifies neighbour
  • Tidak ada DR/BDR
  • Hello intervals 30 detik, Dead interval 120 detik
---OSPF POINT-TO-MULTIPOINT NON BROADCAST---
  • Neighbour dikonfigurasikan manual
  • Tidak ada DR/BDR
---OSPF NETWORK TYPE---
 













---OSPF LSA TYPE---




























---OSPF SPECIAL AREA---

  • Totally Stubby Area
  1. Hanya terhubung ke area backbone
  2. Tidak mengadvertise route yang dia ketahui
  3. Tidak mengirimkan LSA apapun
  4. Hanya ada Default Route yang digunakan sebagai jalur keluar
  • Stub Area
  1. Hanya terhubung ke area backbone
  2. Tidak menerima route lain selain dari OSPF
  3. LSA type-5 tidak diperbolehkan
  • NSSA - Not So Stubby Area
  1. External route dari selain OSPF diperbolehkan masuk, namun bukan sebagai LSA type-5 melainkan LSA type-7
  2. default route harus dikonfigurasikan manual
  • Totally Stubby NSSA
  1. Hanya ada LSA Type-7
  2. Route OSPF dari area yang berbeda tidak diperbolehkan
  3. default route harus dikonfigurasikan manual
---OSPF ROUTER ID---

  • Digunakan OSPF sebagai id tiap router yang menjalankan OSPF
  • Defaultnya router ID berdasarkan IP address paling besar. Bila ada IP Loopback, maka walau lebih kecil dari IP interface, IP Loopback yang akan digunakan sebagai router-id
  • Router-ID bisa diset manual, tidak harus menggunakan ip yang ada pada router
  • Setelah merubah router-id, maka ospf harus di clear
          R1 (config)# router os 1
          R1 (config-router)# router-id 1.1.1.1
          R1 (config-router)# do clear ip ospf proces

---OSPF HELLO INTERVAL---

  • Defaultnya hello interval 10 dan dead interval 4x nya
  • Bila kita merubah nilai hello interval, maka dead intervalnya akan otomatis menjadi 4x nya. Demikian juga sebaliknya bila yang kita set adalah nilai dead intervalnya.
  • Nilai hello dan dead interval musti sama pada kedua sisi link interface
          R3(config-router)#int serial0/0
          R3(config-subif)#ip ospf hello-interval 15

          R4(config-router)#int serial0/0
          R4(config-subif)#ip ospf hello-interval 15
 
          R4#show ip ospf int serial0/0
          Serial 0/0/0.43 is up, line protocol is up
          Internet address 131.1.34.4/24 Area 0
          Process ID 1, Router ID 4.4.4.4, Network Type POINT_TO_POINT, Cost: 64
          Transmit Delay is 1 sec, State POINT_TO_POINT
          Timer intervals configured, Hello 15,Dead 60, Wait 60, Retransmit 5
          oob-resync timeout 60
          Hello due in 00:00:03
          Supports link-local signaling (LLS)
          (the rest of the output is omitted) 

---OSPF FAST HELLO PACKET---

  • Konfigurasi ip ospf hello interval hanya memungkinkan paling kecil nilainya 1 detik
  • Lebih kecil nilainya akan lebih cepat hellonya
  • Bila diinginkan kurang dari 1 detik, maka gunakan ospf helllo packet
  • ip ospf dead-interval minimal hello-multiplier 5
  • Maka dalam 1 detik, akan ada 5 hello packet
  • Paling banyak ada 20 hello packet dalam 1 detik
 R1# show ip ospf interface ethernet 1/3
Ethernet1/3 is up, line protocol is up
  Internet Address 172.16.1.2/24, Area 0
  Process ID 1, Router ID 172.17.0.2, Network Type BROADCAST, Cost:1
  Transmit Delay is 1 sec, State DR, Priority 1
  Designated Router (ID) 172.17.0.2, Interface address 172.16.1.2
  Backup Designated router (ID) 172.16.0.1, Interface address 172.16.1.1
  Timer intervals configured, Hello 200 msec, Dead 1, Wait 1, Retransmit 5
  Hello due in 76 msec

---OSPF IP LOOPBACK---

  • Secara default ip loopback pada OSPF network type nya adalah LOOPBACK yang membuat ip nya pasti akan memiliki /32
  • Walaupun kita seting ip loopback nya /24 namun yang muncul pada routing tabel adalah /32
  • Untuk menjadikan ip loopback sesuai dengan netmasknya, maka rubah network type nya menjadi point to point
          R1(config-router)#int lo0
          R1(config-if)#ip ospf net point-to-point

 ---OSPF REFERENCE BANDWIDTH---

  • Pada masa lalu, nilai ospf cost adalah menggunakan bandwitdh terbesar saat itu yakni pada fast ethernet 100.000.
  • Saat ini ketika interface ethernet sudah mencapai gigabit bahkan tengig, maka reference bandwidth defaultnya perlu dirubah
          R1(config-if)#router ospf 1
          R1(config-router)#auto-cost reference-bandwidth 1000
          R1#clear ip ospf proc 

Ngelab Yuk Seputar OSPF !!!!

Lab 1. OSPF Virtual Link











R1
R1(config)#int fa0/0
R1(config-if)#ip add 12.12.12.1 255.255.255.0
R1(config-if)#no sh
R1(config-if)#int lo0
R1(config-if)#ip add 1.1.1.1 255.255.255.255
R1(config-if)#router ospf 1
R1(config-router)#router-id 1.1.1.1
R1(config-router)#net 12.12.12.1 0.0.0.0 area 1
R1(config-router)#net 1.1.1.1 0.0.0.0 area 0


R2
R2(config)#int fa0/0
R2(config-if)#ip add 12.12.12.2 255.255.255.0
R2(config-if)#no sh
R2(config-if)#int s0/0
R2(config-if)#ip add 23.23.23.2 255.255.255.0
R2(config-if)#no sh
R2(config-if)#int lo0
R2(config-if)#ip add 2.2.2.2 255.255.255.255
R2(config-if)#router ospf 2
R2(config-router)#router-id 2.2.2.2
R2(config-router)#network 12.12.12.2 0.0.0.0 area 1
R2(config-router)#network 2.2.2.2 0.0.0.0 area 1
R2(config-router)#network 23.23.23.2 0.0.0.0 area 2


R3
R3(config)#int s0/0
R3(config-if)#ip add 23.23.23.3 255.255.255.0
R3(config-if)#no sh
R3(config-if)#int lo0
R3(config-if)#ip add 3.3.3.3 255.255.255.255
R3(config)#router ospf 3
R3(config-router)#router-id 3.3.3.3
R3(config-router)#net 23.23.23.3 0.0.0.0 area 2
R3(config-router)#net 3.3.3.3 0.0.0.0 area 3


Cek
Sh ip ospf
Sh ip ospf database
Sh ip route
Sh ip ospf virtual

Pada OSPF, bila diinginkan menggunakan area lain selain area 0, maka area tersebut harus terhubung dengan area 0. Bila ternyata kondisinya ada area yang tidak tersambung dengan area 0, maka routing tabelnya tidak lengkap karena tidak mau saling berbagi informasi routing tabelnya.

R1
R1(config)#router ospf 1
R1(config-router)#area 1 virtual link 2.2.2.2

R2
R2(config)#router ospf 2
R2(config-router)#area 1 virtual link 1.1.1.1
R2(config-router)#area 2 virtual link 3.3.3.3

R3
R3(config)#router ospf 3
R3(config-router)#area 2 virtual link 2.2.2.2

Lab 2. OSPF GRE Tunnel












Kalalu sebelumnya menggunakan virtual link, alternatifnya bisa juga menggunakan GRE-Tunnel agar area-area lain yang tidak terhubung ke area 0 bisa terhubung ke area backbone 0.
Hapus dulu konfigurasi virtual link

R1
R1(config-router)#no area 1 virtual-link 2.2.2.2

R2
R2(config-router)#no area 1 virtual-link 1.1.1.1
R2(config-router)#no area 2 virtual-link 3.3.3.3

R3
R3(config-router)#no area 2 virtual-link 2.2.2.2


R1
R1(config)#int tunnel 1
R1(config-if)#ip add 102.102.102.102.1 255.255.255.0
R1(config-if)#tunnel source 12.12.12.1
R1(config-if)#tunnel destination 12.12.12.2
R1(config)#router ospf 1
R1(config)#net 102.102.102.1 0.0.0.0 area 0

R2
R2(config)#int tunnel 1
R2(config-if)#ip add 102.102.102.2 255.255.255.0
R2(config_if)#tunnel-source 12.12.12.2
R2(config-if)#tunnel-destination 12.12.12.1
R2(config-if)#int tunnel 2
R2(config-if)#ip add 203.203.203.2 255.255.255.0
R2(config-if)#tunnel source 23.23.23.2
R2(config-if)#tunnel destination 23.23.23.3
R2(config)#router ospf 2
R2(config-router)#net 102.102.102.2 0.0.0.0 area 0
R2(config-router)#net 203.203.203.2 0.0.0.0 area 0


R3
R3(config)#int tunnel 2
R3(config)#ip add 203.203.203.3 255.255.255.255.0
R3(config-if)#tunnel source 23.23.23.3
R3(config-if)#tunnel destination 23.23.23.2
R3(config)#router ospf 3
R3(config-router)#net 203.203.203.3 0.0.0.0 area 0



Verifikasi
Sh ip ospf
Sh ip ospf database
Sh ip route
Sh ip ospf virtual

Lab 3. OSPF Standar AREA









R1
R1(config)#int fa0/0
R1(config-if)#ip add 12.12.12.1 255.255.255.0
R1(config-if)#no sh
R1(config-if)#int lo0
R1(config-if)#ip add 1.1.1.1 255.255.255.255
R1(config-if)#int lo1
R1(config-if)#ip add 100.100.100.1 255.255.255.255
R1(config-if)#int lo2
R1(config-if)#ip add 100.100.100.2 255.255.255.255
R1(config-if)#int lo3
R1(config-if)#ip add 100.100.100.3 255.255.255.255
R1(config-if)#int lo4
R1(config-if)#ip add 100.100.100.4 255.255.255.255
R1(config-if)#int lo5
R1(config-if)#ip add 100.100.100.5 255.255.255.255
R1(config-if)#int lo6
R1(config-if)#ip add 100.100.100.6 255.255.255.255
R1(config-if)#int lo7
R1(config-if)#ip add 100.100.100.7 255.255.255.255
R1(config-if)#router eigrp 1
R1(config-router)#net 100.100.100.4 0.0.0.0
R1(config-router)#net 100.100.100.5 0.0.0.0
R1(config-router)#net 100.100.100.6 0.0.0.0
R1(config-router)#net 100.100.100.7 0.0.0.0
R1(config-router)#router ospf 1
R1(config-router)#router-id 1.1.1.1
R1(config-router)#net 12.12.12.1 0.0.0.0 area 0
R1(config-router)#net 1.1.1.1 0.0.0.0 area 0
R1(config-router)#net 100.100.100.1 0.0.0.0 area 100
R1(config-router)#net 100.100.100.2 0.0.0.0 area 100
R1(config-router)#net 100.100.100.3 0.0.0.0 area 100
R1(config-router)#redistribute eigrp 1 subnets


R2
R2(config)#int fa0/0
R2(config-if)#ip add 12.12.12.2 255.255.255.0
R2(config-if)#no sh
R2(config-if)#int s0/0
R2(config-if)#ip add 23.23.23.2 255.255.255.0
R2(config-if)#no sh
R2(config-if)#int lo0
R2(config-if)#ip add 2.2.2.2 255.255.255.255
R2(config)#router ospf 2
R2(config-router)#router-id 2.2.2.2
R2(config-router)#net 12.12.12.2 0.0.0.0 area 0
R2(config-router)#net 2.2.2.2 0.0.0.0 area 0                


R3
R3(config)#int s0/0
R3(config-if)#ip add 23.23.23.3 255.255.255.0
R3(config-if)#no sh
R3(config-if)#int lo0
R3(config-if)#ip add 3.3.3.3 255.255.255.255
R3(config)#router ospf 3
R3(config-router)#router-id 3.3.3.3
R3(config-router)#net 23.23.23.3 0.0.0.0 area 1
R3(config-router)#net 3.3.3.3 0.0.0.0 area 1

Verifikasi Pada Router R3















Lab 4. Stub Area









Pada lab ini kita akan belajar tentang OSPF stub area
Catatan :
Stub artinya ujung, merupakan router atau area yang paling ujung atau sisi paling akhir dan tidak memiliki cabang lain serta tidak memiliki jalan lain untuk menuju jaringan dengan segmen lain.
Semua external route LSA tipe 4 dan 5 (network dari routing lain yang diredistribute ke dalam OSPF) tidak dimasukkan ke dalam routing tabel.
Sebagai gantinya digunakan default route untuk menuju ke network network tersebut.
Dikonfigurasikan di semua router yang ada dalam stub area.

R2
R2(config)#router ospf 2
R2(config-router)#area 1 stub


R3
R3(config)#router ospf 3
R3(config-router)#area 1 stub


Cek lagi routing tabelnya dan ospf database di router R3
Ternayata muncul gateway default route (0.0.0.0/0) sebagai ganti untuk menuju network-network external route
Bila sebelumnya terdapat routing untuk ip 100.100.100.4 s/d 100.100.100.7 sekarang sudah dihapus dan tidak lagi terdapat dalam routing tabel
Dalam database OSPF, LSA tipe 4 dan tipe 5 sudah tidak lagi terdapat didalamnya.

Lab 5. Totally Stub Area









Pada lab ini kita akan belajar tentang OSPF Totally Stub Area
Beberapa catatan mengenai Totally Stub Area :
Lebih sadis dari stub area, karena benar-benar totally stub.
Bukan hanya external route saja, bahkan internal route dari ospf area lain juga tidak dimasukkan dalam routing tabel.
Konfigurasi hanya dilakukan pada ABR (Area Border Router) yang menghubungkan area 0 dan Stub Area1

R2
R2(config)#router ospf 2
R2(config-router)#area 1 stub no-summary

R3
R3(config)#router ospf 3
R3(config-router)#area 1 stub

Verifikasi
Sh ip ospf
Sh ip ospf database
Sh ip route

Lab 6. NSSA








Pada lab ini kita akan belajar tentang OSPF Not So Stubby Area
Beberapa catatan tentang Not So Stubby Area :
-          Seperti pada stub dan totally stub, maka external route benar-benar tidak diterima ataupun dikirimkan. Bila diinginkan pada area stub masih bisa mengirim external route maka solusinya menggunakan NSSA.
-          Bila diinginkan Internal Route OSPF dari area lain masih bisa diterima, maka solusinya juga menggunakan NSSA.
-          Namun external route ini tidak sebagai LSA Type 5, melainkan dalam bentuk LSA Type 7, karena memang LSA Type 3,4,5 benar-benar dibatasi pada stub area, jadi alternatifnya diakali menggunakan LSA Type 7.


R2
R2(config)#router ospf 2
R2(config-if)#no area 1 stub no-summary

R3
R3(config)#router ospf 3
R3(config-if)#no area 1 stub


Sekarang tambahkan dulu Routing external RIP yang diredistribusikan ke OSPF di router R3 area stub.


R3
R3(config)#int lo1
R3(config-if)#ip add 33.33.33.1 255.255.255.255
R3(config-if)#int lo2
R3(config-if)#ip add 33.33.33.2 255.255.255.255
R3(config-if)#int lo3
R3(config-if)#ip add 33.33.33.3 255.255.255.255
R3(config)#router rip
R3(config-router)#ver 2
R3(config-router)#net 33.0.0.0.0
R3(config)#router ospf 3
R3(config-router)#redistribute rip subnets

Lalu konfigurasikan NSSA di R2
R2(config)#router ospf 2
R2(config-router)#area 1 nssa

Lalu konfigurasikan NSSA di R3
R3(config)#router ospf 3
R3(config-router)#area 1 nssa


Cek lagi routing tabelnya di R3
Mantab, internal area dari OSPF area 100 bisa di terima dengan baik di stub router 3















Mantab, external route RIP dari R3 sudah bisa di terima di router R1
















Namun demikian bila diperhatikan belum ada default routenya, sehingga R3 masih bisa belum ping ke ip 100.100.100.4-100.100.1007 yang merupakan network EIGRP di router R1 yang diredistribute OSPF.



Maka kita perlu menambahkan konfigurasi berikut cukup pada router ABR, dalam hal ini router R2.
R2(config)#router ospf 2
R2(config-router)#area 1 nssa default-information-originate

Selanjutnya cek lagi pada routing tabel R3



Kalau kemudian diinginkan internal route OSPF area lain tidak ditampilkan dalam database, namun masih bisa tetap mengirimkan external route RIPnya, maka tambahkan no-summary pada router ABR router R2

R2(config)#router ospf 2
R2(config-router)#area 1 nssa no-summary

Maka pada router R3 sudah tidak ada lagi terdapat routing inter area dan digantikan dengan default  route saja.












Dan pastikan juga route external RIP dari R3 masih bisa diterima dari router R1
















Lab 7. OSPF Network Non Broadcast






















FRSW
Fr(config)#frame-relay switching
Fr(config)#int s0/0
Fr(config-if)#encapsulation frame-relay
Fr(config-if)#frame-relay intf-type dce
Fr(config-if)#frame-relay lmi-type cisco
Fr(config-if)#frame-relay route 102 int s0/1 201
Fr(config-if)#frame-relay route 103 int s0/2 301
Fr(config-if)#int s0/1
Fr(config-if)#encapsulation frame-relay
Fr(config-if)#frame-relay intf-type dce
Fr(config-if)#frame-relay lmi-type cisco
Fr(config-if)#frame-relay route 201 int s0/0 102
Fr(config-if)#int s0/2
Fr(config-if)#encapsulation frame-relay
Fr(config-if)#frame-relay intf-type dce
Fr(config-if)#frame-relay lmi-type cisco
Fr(config-if)#frame-relay route 301 int s0/0 103

R1
R1(config)#int s0/0
R1(config-if)#ip add 123.123.123.1 255.255.255.0
R1(config-if)#encapsulation frame-relay
R1(config-if)#frame-relay map ip 123.123.123.2 102 broadcast
R1(config-if)#frame-relay map ip 123.123.123.3 103 broadcast
R1(config-if)#no sh

R2
R2(config)#int s0/0
R2(config-if)#ip add 123.123.123.2 255.255.255.0
R2(config-if)#encapsulation frame-relay
R2(config-if)#frame-relay map ip 123.123.123.1 201 broadcast
R2(config-if)#frame-relay map ip 123.123.123.3 201

R3
R3(config)#int s0/0
R3(config-if)#ip add 123.123.123.3 255.255.255.0
R3(config-if)#encapsulation frame-relay
R3(config-if)#frame-relay map ip 123.123.123.1 301 broadcast
R3(config-if)#frame-relay map ip 123.123.123.2 301


Verifikasi
Sh frame-relay map

Konfigurasikan OSPF agar masing-masing ip loopback bisa diakses

R1
R1(config)#int lo0
R1(config-if)#ip add 1.1.1.1 255.255.255.255
R1(config-if)#router ospf 1
R1(config-router)#net 123.123.123.1 0.0.0.0 area 0
R1(config-router)#net 1.1.1.1 0.0.0.0 area 0

R2
R2(config)#int lo0
R2(config-if)#ip add 2.2.2.2 255.255.255.255
R2(config-if)#router os 2
R2(config-router)#net 2.2.2.2 0.0.0.0 area 0
R2(config-router)#net 123.123.123.2 0.0.0.0 area 0

R3
R3(config)#int lo0
R3(config-if)#ip add 3.3.3.3 255.255.255.255
R3(config-if)#router ospf 3
R3(config-router)#net 123.123.123.3 0.0.0.0 area 0
R3(config-router)#net 3.3.3.3 0.0.0.0 area 0

Verifikasi Kembali
Sh ip ospf neighbor
Sh ip ospf int s0/0















 

Tipe network non broadcast tidak memungkinkan OSPF untuk melakukan adjacency, solusinya rubah tipe networknya atau tambahkan konfigurasi neighbor pada router HUB yakni R1

R1
R1(config)#router ospf 1
R1(config-router)#neighbor 123.123.123.2
R1(config-router)#neighbor 123.123.123.3

Verifikasi
Sh ip ospf neighbor
Sh ip route

Terlihat routing tabelnya kurang lengkap pada R2 dan R3,
Hm,,ternyata router R3 yang menjadi DR nya. Pada topologi semestinya yang menjadi DR adalah router HUB nya yakni router R1, untuk menjadikan R1 sebagai DR konfigurasikan sebagai berikut :

R1
R1(config)#int s0/0
R1(config-if)#ip ospf priority 255
R1(config-if)#shut
R1(config-if)#no shut


R2
R2(config)#int s0/0
R2(config-if)#ip ospf priority 0
R2(config-if)#shut
R2(config-if)#no shut


R3
R3(config)#int s0/0
R3(config-if)#ip ospf priority 0
R3(config-if)#no sh
R3(config-if)#shut

Verifikasi
Sh ip ospf neighbor
Sh ip route

Lab 8. OSPF Broadcast






















R1
R1(config)#router ospf 1
R1(config-router)#no neighbor 123.123.123.2
R1(config-router)#no neighbor 123.123.123.3
Selain menggunakan perintah neighbor, kita bisa juga dengan merubah tipe networknya menjadi broadcast,.

R1
R1(config)#int s0/0
R1(config-if)#ip ospf network broadcast


R2
R2(config)#int s0/0
R2(config-if)#ip ospf network broadcast

R3
R3(config)#int s0/0
R3(config-if)#ip ospf network broadcast

Verifikasi
Sh ip ospf neighbor
Sh ip route


Lab 9. OSPF Network Point-to-Point Sub Interface






















R1
R1(config)#int s0/0
R1(config-if)#no ip add 123.123.123.1 255.255.255.0
R1(config-if)#no ip ospf network broadcast
R1(config-if)#no frame-relay map ip 123.123.123.2 102 broadcast
R1(config-if)#no frame-relay map ip 123.123.123.3 103 broadcast
R1(config)#int s0/0.12 point-to-point
R1(config-if)#ip add 12.12.12.1 255.255.255.0
R1(config-if)#frame-relay interface-dlci 102
R1(config-if)#int s0/0.13 point-to-point
R1(config-if)#ip add 13.13.13.1 255.255.255.0
R1(config-if)#frame-relay interface-dlci 103

R2
R2(config)#int s0/0
R2(config-if)#no ip add 123.123.123.2 255.255.255.0
R2(config-if)#no ip ospf network broadcast
R2(config-if)#no frame-relay map ip 123.123.123.1  201 broadcast
R2(config-if)#no frame-relay map ip 123.123.123.3 201
R2(config)#int s0/0.12
R2(config-if)#ip add 12.12.12.2 255.255.255.0
R2(config-if)#frame-relay interface-dlci 201

R3
R3(config)#int s0/0
R3(config-if)#no ip add 123.123.123.3 255.255.255.0
R3(config-if)#no ip ospf network broadcast
R3(config-if)#no frame-relay map ip 123.123.123.1 301 broadcast
R3(config-if)#no frame-relay map ip 123.123.123.2 301
R3(config)#int s0/0.13
R3(config-if)#ip add 13.13.13.3 255.255.255.0
R3(config-if)#frame-relay interface-dlci 301

Verifikasi
Sh frame-relay map


Selanjutnya konfigurasikan OSPF
R1
R1(config)#router os 1
R1(config-router)#router-id 1.1.1.1
R1(config-router)#no net 123.123.123.1 0.0.0.0 area 0
R1(config-router)# net 12.12.12.1 0.0.0.0 area 0
R1(config-router)#net 13.13.13.1 0.0.0.0 area 0
R1(config-router)#net 1.1.1.1 0.0.0.0 area 0

R2
R2(config)#router os 2
R2(config-router)#router-id  2.2.2.2
R2(config-router)# no net 123.123.123.2 0.0.0.0 area 0
R2(config-router)#net 12.12.12.2 0.0.0.0 area 0
R2(config-router)#net 2.2.2.2 0.0.0.0 area 0

R3
R3(config)#router os 3
R3(config-router)#no net 123.123.123.3 0.0.0.0 area 0
R3(config-router)#net 3.3.3.3 0.0.0.0 area 0
R3(config-router)#net 13.13.13.3 0.0.0.0 area 0

Verifikasi
Sh ip ospf int s0/0.12
Sh ip ospf int s0/0.13


Lab 10. OSPF Point-to-Multipoint






















R1
R1(config)#no int s0/0.12 point-to-point
R1(config)no int s0/0.13 point-to-point
R1(config)#router ospf 1
R1(config-router)#no net 12.12.12.1 0.0.0.0 area 0
R1(config-router)#no net 13.13.13.1 0.0.0.0 area 0

Konfigurasikan point-to-multipoint
R1(config)#int s0/0
R1(config-if)#ip add 123.123.123.1 255.255.255.0
R1(config-if)#frame-relay map ip 123.123.123.2 102 broadcast
R1(config-if)#frame-relay map ip 123.123.123.3 103 broadcast
R1(config-if)#no frame-relay inverse-arp
R1(config-if)#ip ospf network point-to-multipoint


Konfigurasikan network OSPF
R1(config)#router os 1
R1(config-router)#net 0.0.0.0 0.0.0.0 area 0

R2
R2(config)#no int s0/0.12 point-to-point
R2(config)#int s0/0
R2(config-if)#ip add 123.123.123.2 255.255.255.0
R2(config-if)#frame-relay map ip 123.123.123.1 201 broadcast
R2(config-if)#frame-relay map ip 123.123.123.3 201 broadcast
R2(config-if)#ip ospf network point-to-multipoint
R2(config-if)#no frame-relay inverse-arp

Konfigurasikan network OSPF
R2(config)#router os 2
R2(config-router)#net 0.0.0.0 0.0.0.0 area 0

R3
R3(config)#no int s0/0.13 point
R3(config)#int s0/0
R3(config-if)#ip add 123.123.123.3 255.255.255.0
R3(config-if)#frame-relay map ip 123.123.123.1 301 broadcast
R3(config-if)#frame-relay map ip 123.123.123.2 301
R3(config-if)#ip ospf network point-to-multipoint
R3(config-if)#no frame-relay inverse-arp


Konfigurasikan OSPF
R3(config)#router os 3
R3(config-router)#net 0.0.0.0 0.0.0.0 area 0

Verifikasi
Sh ip ospf neighbors
Sh ip ospf serial 0/0
Sh ip route

Lab 11. OSPF Point-to-Multipoint Non-Broadcast























R1
R1(config)#int s0/0
R1(config-if)#no frame-relay map ip 123.123.123.2 102 broadcast
R1(config-if)#no frame-relay map ip 123.123.123.3 103 broadcast
R1(config-if)#no ip ospf network point-to-multipoint

Konfigurasikan ospf network point to multipoint non broadcast
R1(config-if)#frame-relay map ip 123.123.123.2 102
R1(config-if)#frame-relay map ip 123.123.123.3 103
R1(config-if)#ip ospf network point-to-multipoint non-broadcast


R2
R2(config)#int s0/0
R2(config-if)#no frame-relay map ip 123.123.123.1 201 broadcast
R2(config-if)#no frame-relay map ip 123.123.123.3 201
R2(config-if)#no ip ospf network point-to-multipoint

Konfigurasikan ospf network point to multipoint non broadcast
R2(config-if)#frame-relay map ip 123.123.123.1 201
R2(config-if)#frame-relay map ip 123.123.123.3 201
R2(config-if)#ip ospf network point-to-multipoint non-broadcast

R3
R3(config)#int s0/0
R3(config-if)#no frame-relay map ip 123.123.123.1 301 broadcast
R3(config-if)#no frame-relay map ip 123.123.123.2 301
R3(config-if)#no ip ospf network point-to-multipoint
Konfigurasikan ospf network point to multipoint non broadcast
R3(config-if)#frame-relay map ip 123.123.123.1 301
R3(config-if)#frame-relay map ip 123.123.123.2 301
R3(config-if)#ip ospf network point-to-multipoint

Konfigurasikan neighbor secara manual
R1
R1(config)#router os 1
R1(config-router)#neighbor 123.123.123.2
R1(config-router)#neighbor 123.123.123.3


Verifikasi
Sh ip ospf neighbors
Sh ip ospf serial 0/0
Sh ip route





Terlihat ospf network point-to-multipoint non broadcast tidak ada DR atau BDR

Lab 12. Distribute-List






R1
R1(config)#int s0/0
R1(config-if)#ip add 12.12.12.1 255.255.255.0
R1(config-if)#no sh
R1(config)#int lo0
R1(config-if)#ip add 1.1.1.1 255.255.255.255
R1(config-if)#int lo1
R1(config-if)#ip add 100.100.100.1 255.255.255.255
R1(config-if)#int lo2
R1(config-if)#ip add 100.100.100.2 255.255.255.255
R1(config-if)#int lo3
R1(config-if)#ip add 100.100.100.3 255.255.255.255
R1(config-if)#int lo4
R1(config-if)#ip add 100.100.100.4 255.255.255.255
R1(config-if)#int lo5
R1(config-if)#ip add 100.100.100.5 255.255.255.255
R1(config-if)#int lo6
R1(config-if)#ip add 100.100.100.6 255.255.255.255
R1(config)#router os 1
R1(config-router)#router-id 1.1.1.1
R1(config-router)#net 0.0.0.0 0.0.0.0 area 0

R2
R2(config)#int s0/0
R2(config-if)#ip add 12.12.12.2 255.255.255.0
R2(config-if)no sh
R2(config)#int fa0/0
R2(config-if)#ip add 23.23.23.2 255.255.255.0
R2(config-if)#no sh
R2(config)#int lo0
R2(config-if)#ip add 2.2.2.2
R2(config)#router ospf 2
R2(config-router)#router-id 2.2.2.2
R2(config)#net 0.0.0.0  0.0.0.0 area 0

R3
R3(config)#int f0/0
R3(config-if)#ip add 23.23.23.3 255.255.255.0
R3(config-if)#no sh
R3(config)#int lo0
R3(config-if)#ip add 3.3.3.3 255.255.255.255
R3(config)#routes os 3
R3(config-router)#router id 3.3.3.3
R3(config-router)#net 0.0.0.0 0.0.0.0 area 0

Verfikasi

















Konfigurasikan distribute-list di router R2 (hanya IP Genap saja yang lewat)
R2
R2(config)#access-list 1 permit 0.0.0.0 255.255.255.254
R2(config)#router os 2
R2(config-router)#distribute-list 1 in

Verifikasi di router R2










   /

   No Comments

di 01.38

0 komentar :

Posting Komentar

Langganan: Posting Komentar ( Atom )